6 PERISTIWA PENTING PADA BULAN SYAWAL, SALAH SATUNYA PERNIKAHAN NABI
Banyak peristiwa penting bersejarah di bulan Syawal. Salah satu bulan yang sangat dinantikan oleh umat Islam adalah bulan Syawal. Selain sebagai bulan perayaan hari kemenangan setelah satu bulan penuh berpuasa Ramadhan, yakni Hari Raya Idul Fitri, juga banyak peristiwa bersejarah yang terjadi pada bulan ini.
Peristiwa penting bersejarah pada bulan Syawal kebanyakan memang adalah
tentang peperangan. Pada masa itu, peperangan adalah fase yang terpaksa harus
ditempuh karena adanya pihak-pihak yang menghalangi dakwah Rasulullah saw.
Pada bulan Syawal ini juga, dilangsungkan pernikahan Rasulullah dengan
Sayyidah Aisyah ra dan Sayyidah Ummu Salamah ra. Atas dasar itu juga, di
masyarakat kita, bulan Syawal diidentikkan dengan bulan pernikahan.
Berikut 6 peristiwa penting di bulan Syawal yang pernah terjadi dalam
sejarah Islam.
1.Perang Uhud
Perang ini terjadi pada tahun ketiga di bulan Syawal setelah hijrahnya
Nabi ke Madinah, sebagaimana yang telah disebutkan oleh ulama-ulama sejarah,
seperti Imam Ibnu Katsir dalam salah satu karyanya, Sirah Nabawiyah li Ibn
Katsir, dan Syekh Muhammad Said Ramadhan al-Buthi dalam Fiqih Sirah
Nabawiyah.
Perang Uhud terjadi karena rasa dendam orang-orang Quraisy kepada kaum
muslimin atas terbunuhnya saudara-saudara mereka pada saat terjadinya perang
Badar. Pimpinan mereka mengajak rakyatnya untuk menuntut balas atas
kekalahannya. Selain itu, juga sebagai bentuk pemulihan kehormatan kepada
masyarakat Arab setelah mereka dipaksa mundur dengan kekalahan dalam perang
Badar.
Dalam perang Uhud ini, pasukan
umat Islam terdiri dari 1.000 orang yang dipimpin oleh Rasulullah dengan
disertai dua tentara kavelari, dan 100 pasukan mengenakan baju besi. Nabi juga
mengutus tiga panglimanya, yaitu Mush’ab bin Umair, Usaid bin Hudhair, dan
Hubab bin Munzir. Sedangkan pasukan pihak Quraisy terdiri dari 3.000 orang yang
dipimpin oleh Abu Sufyan, dengan disertai 100 tentara kavelari dan 700 pasukan
mengenakan baju besi. Dalam perang ini
pihak kaum Quraisy berhasil meraih kemenangan dan bisa memukul mundur umat
Islam.
2. Perang Khandaq (Parit).
Perang inu terjadi pada tahun kelima di bulan Syawal setelah hijrahnya
Nabi ke Madinah. Perang Khandaq melibatkan 3.000 personil umat Islam melawan
koalisi kaum kafir dengan kekuatan 10.000 personil, dan menurut sebagian ulama
sejarah ada yang mengatakan bahwa jumlah personil kaum kafir 15.000 pasukan,
dengan koalisi antara orang kafir Makkah, kaum Yahudi, orang-orang Quraisy, dan
beberapa kelompok konspirasi.
Pemicu terjadinya perang Khandaq karena seruan dan ajakan orang-orang
Yahudi kepada beberapa kelompok dan pembesar suatu suku. Mereka sangat emosi
dan merasa sangat terhina ketika melihat kaum Muslimin semakin luar biasa dan
semakin luas dalam menyebarkan agama Islam, mereka juga iri ketika melihat
keuntungan yang selalu diraih umat Islam.
Kaum Yahudi mulai membangun strategi, dengan cara melakukan konspirasi
baru untuk mengumpulkan pasukan yang banyak, guna menyerang kaum Muslimin.
Rencana jahat itu terdengar oleh kaum Muslimin, dan disampaikan kepada
Rasulullah, kemudian ia mengajak para sahabat untuk bermusyawarah. Dalam
musyawarah itu, Salman Al-Farisi menawarkan sebuah gagasan cemerlang. Ia
mengusulkan agar umat Islam menggali parit di wilayah utara kota Madinah, yaitu
daerah yang bisa menghubungkan antara kedua ujung daerah Harran Waqim dan
Harrah al-Wabrah. Daerah ini juga merupakan satu-satunya jalan terbuka di
hadapan pasukan musuh.
Sedangkan sisi lainnya, sudah menjadi benteng, karena terdapat
gunung-gunung tinggi, yang dipenuhi pohon kecil, dan dikelilingi pohon-pohon
kurma, sehingga bisa menyulitkan unta dan pejalan kaki untuk melewatinya.
Strategi ini diterima Rasulullah beserta para sahabat yang lain, mengingat
jumlah pasukan tentara musuh yang begitu besar.
Dengan strategi cemerlang seorang sahabat pendatang dari Persia,
persatuan dan kekompakan umat Islam, akhirnya mereka menuai kemenangan.
3. Perang Hunain
Perang ini terjadi pada bulan Syawal tahun 8 hijriah di lembah Hunain,
yaitu sebuah lembah yang menjadi pengubung kota Makkah dan Thaif. Perang ini
diikuti oleh 12.000 personil, terdiri dari 10.000 penduduk kota Madinah, dan
2.000 dari kota Makkah. Sedangkan pasukan musuh terdiri dari 20.000 personil.
Perang ini terjadi setelah Allah memuliakan rasul-Nya dengan Penaklukan
Kota Makkah (Fathu Makkah). Kaum Quraisy yang sebelumnya memerangi Rasulullah
telah berubah seratus delapan puluh derajat menjadi sosok orang-orang yang
ingin dekat dengannya.
Sementara itu, para pembesar dan tokoh-tokoh kabilah Hawazin dan kabilah
Tsaqif sibuk memperbincangkan kemenangan Nabi dan kaum Muslimin. Mereka iri dan
dengki dengan kemenangan yang sedang dinikmati umat Islam. Demikianlah awal
mula penyebab terjadinya Perang Hunain.
Pada awal peperangan, umat Islam berhasil dipukul mundur oleh pasukan
kafir. Strategi musuh yang di prakarsai oleh Malik bin ‘Auf cukup ampuh untuk
membuat pasukan Islam lari tunggang-langgang dan terpecah di lembah Hunain.
Namun pada akhirnya, Rasulullah memanggil pasukan umat Islam untuk mundur, dan
menyampaikan kabar gembira bahwa Allah akan memberikan kemenangan pada umat
Islam dalam perang ini.
Perang kembali meledak, semangat pasukan umat Islam kembali memuncak,
tak ada yang bisa menghalangi mereka untuk meraih kemenangan, hingga pada
akhirnya kemenangan bisa mereka dapatkan.
4. Perang Thaif
Perang ini terjadi pada bulan Syawal tahun 8 Hijriah, setelah meletusnya
perang Hunain. Dalam perang ini, pasukan kaum muslimin mengejar sisa-sisa
pasukan Quraisy yang melarikan diri dari perang Hunain, yang bersembunyi di
dalam benteng kota yang kokoh, sehingga umat Islam tidak dapat menembus
benteng.
Melihat keadaan tersebut, akhirnya Rasulullah mengubah taktik
penyerangan, dengan memblokade seluruh wilayah Thaif. Pada akhirnya penduduk
Thaif menyerah dan menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan pasukan
Islam.
5. Pernikahan Nabi Muhammad saw
Di Indonesia, bulan Syawal dikenal dengan istilah bulan pernikahan.
Karenanya, banyak orang-orang yang melangsungkan akad nikah pada bulan ini. Hal
ini ternyata sebuah langkah dan upaya mereka untuk mengikuti salah satu amal
Rasulullah, yaitu menikah di bulan Syawal.
Pernikahan Rasulullah dengan Sayyidah Aisyah ra dan Sayyidah Ummu
Salamah ra merupakan salah satu dari peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan
Syawal. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat, yaitu:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: تَزَوَّجَنِى رَسُولُ
اللَّهِ فِى شَوَّالٍ. وَفِي رِوَايَةٍ: أَنّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَزَوَّجَ أُمَّ سَلَمَةَ فِي شَوَّالٍ
Artinya: Dari Aisyah ra, ia berkata: Rasulullah saw menikahiku di bulan
Syawal. Dalam riwayat yang lain: Sungguh Nabi menikah dengan Ummu Salamah ra
pada bulan Syawal.
6. Lahir dan Wafatnya Imam Bukhari
Salah satu nama ulama tersohor
yang tidak asing dalam dunia Islam adalah Imam Bukhari. Ia memiliki kontribusi
yang sangat banyak dalam ilmu pengetahuan, khususnya dalam ilmu hadits. Hadits
nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari tidak hanya berjumlah ratusan, namun
mencapai ribuan, sebagaimana tertulis dalam salah satu karyanya, yaitu Shahih
Bukhari.
Peristiwa Imam Bukhari yang menjadi catatan sejarah pada bulan Syawal
adalah hari kelahiran dan wafatnya. Ia dilahirkan pada hari Jumat tanggal 13
bulan Syawal pada tahun 194 Hijriyah di kota Bukhara, Uzbekistan.
Ia juga wafat pada bulan Syawal,
tepatnya malam 1 Syawal (malam hari raya Idul Fitri), kemudian dimakamkan pada
hari raya tanggal 1 Syawal.
Demikian 6 peristiwa sejarah penting yang pernah terjadi pada bulan
Syawal dari masa ke masa.
Semoga bisa menjadi inspirasi dan penggugah semangat untuk terus
meneladani perjuangan Nabi, dan yang belum menemukan jodoh semoga segera
dipertemukan dengan jodohnya di bulan Syawal ini.


Komentar
Posting Komentar