9 KERUGIAN JIKA MENINGGALKAN SHALAT SUBUH
9 Kerugian Jika Meninggalkan Shalat Subuh
Kenapa banyak umat Islam yang meninggalkan
shalat Subuh? Karena memang shalat Subuh adalah salah satu shalat yang sudah
dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai shalat yang
berat untuk dikerjakan.
Membangun kesadaran agar tidak lagi meninggalkan
shalat Subuh memang tidak mudah.
Selain dengan memahami dengan
sungguh-sungguh bahwa meninggalkan shalat wajib, dalam hal ini shalat Subuh,
itu termasuk dosa besar yang dapat mengantarkan seseorang pada kekafiran,
seorang muslim juga perlu memahami kerugian jika meninggalkan shalat Subuh.
Allah berfirman,
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ
وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
“Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah
zakat, dan taatlah kepada Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat.” (QS.
An-Nur: 56)
Setidaknya ada 9 kerugian jika meninggalkan
shalat Subuh. Berikut ini ulasannya secara ringkas.
Kerugian pertama: Rugi gagal mendapat
kebebasan dari sifat munafik
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
أَثْقَلُ الصَّلَاةِ عَلَى
المُنَافِقِينَ العِشَاءُ وَالفَجْرُ
“Shalat yang paling berat pelaksanaannya
bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh.” (HR. Al-Bukhari)
Kerugian kedua: Rugi gagal mendapat salah
satu sebab masuk Jannah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
مَنْ صَلَّى البَرْدَيْنِ
دَخَلَ الجَنَّةَ
“Barang siapa yang shalat bardain, maka ia
akan masuk Jannah.” (Muttafaq ‘Alaih)
Maksud dari al-Bardain adalah shalat Subuh
dan Ashar.
Kerugian ketiga: Rugi gagal mendapat salah
satu sebab selamat dari Neraka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
لَنْ يَلِجَ النَّارَ
أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ، وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang
shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.” (HR. Muslim No. 634)
Maksudnya adalah shalat Subuh dan shalat
Ashar.
Kerugian keempat: Rugi gagal mendapat
bantuan dan penjagaan dari Allah subhanahu wata’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ
فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللهِ
“Barang siapa shalat Subuh, maka ia berada
dalam jaminan Allah.” (HR. Muslim No. 657)
Kerugian kelima: Rugi gagal mendapat pahala
qiyamul lail semalam suntuk.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ شَهِدَ العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفِ لَيْلَةٍ، وَمَنْ صَلَّى العِشَاءَ وَالفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ
“Barang siapa yang mengerjakan shalat Isya
secara berjamaah maka seolah-olah ia mengerjakan qiyamul lail selama separuh
malam, dan barang siapa yang shalat mengerjakan shalat Subuh secara berjamaah,
maka seolah-olah ia mengerjakan qiyamul lail semalam suntuk.” (HR. At-Tirmizi
No. 221)
Kerugian keenam: Rugi gagal berjumpa dengan
malaikat dan namanya tidak ditulis di catatannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ
مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ
وَصَلَاةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ
وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ
يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ
“Di antara kalian ada malaikat yang
bergantian di waktu malam dan siang, mereka berkumpul ketika shalat Fajar dan
shalat Ashar, lantas malaikat yang bermalam naik dan Rabb mereka menanyai
mereka—sekalipun Dia paling tahu terhadap mereka—bagaimana kalian tinggalkan
hamba-hamba-Ku? Jawab mereka; ‘Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan
kami datangi mereka juga dalam keadaan shalat.’” (HR. Al-Bukhari No. 7429)
Kerugian
ketujuh: Gagal mendapat cahaya dan penerangan pada hari Kiamat kelak.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
بَشِّرِ المَشائينَ في
الظُّلَمِ إلى المساجدِ بالنورِ التَّام يومَ القيامة
“Berikanlah kabar gembira kepada
orang-orang yang berjalan di kegelapan menuju masjid-masjid dengan cahaya yang
sempurna pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud No. 561. Status hadits hasan li
ghairihi)
Kerugian kedelapan: Rugi gagal mendapat
pahala yang setara dengan dunia dan seisinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ
مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rekaat shalat fajar lebih baik dari
dunia dan seisinya.” (HR. Muslim No. 725)
Maksud shalat dajar pada hadits ini adalah
shalat Fajar dua rekaat sebelum shalat Subuh. Jika shalat Fajar sebelum Subuh
saja pahalanya sebegitu besar, bagaimana dengan pahala shalat Subuh yang
hukumnya wajib?
Kerugian kesembilan: Rugi kehilangan
berbagai kebaikan, berkah, pahala, dan kebaikan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
لَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي
العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ، لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Jika saja mereka mengetahui besarnya
keutamaan pada shalat ‘Atamah dan shalat Subuh, sungguh mereka tentu akan
mendatanginya dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari No. 615)
Maksud dari shalat ‘Atamah adalah shalat
Isya’.
Jadi bagaimana, setelah menyadari betapa
banyak kerugian jika meninggalkan shalat Subuh, apakah masih ingin
meninggalkannya lagi?


Komentar
Posting Komentar