DEMAM MA’SIAT
DEMAM MA’SIAT
Indonesia kiat sudah cukup lama dilanda wabah penyakit demam ma’siat, dan saat ini wabah tersebut semakin parah.
Demam ma’siat jauh lebih berbahaya daripada demam berdarah. Karena demam berdarah sebagai cobaan ilahi hanya menyerang jasmani, sedang demam ma’siat menyerang jasmani dan rohani. Selain itu, demam menyerang berdarah sebagai cobaan ilahi siba menghapus dosa dan mengangkat derajat, sedang demam ma’siat merusak martabat serta menebar laknat.
Menanggulangi demam berdarah, tidak cukup dengan hanya mengobati korban gigitan nyamuk demam berdarah ( Aedes Agypti ), tapi harus diiringi dengan penghancuran sarang dan pembasmian nyamuk-nyamuk demam berdarah. Begitu pula menghadapi demam ma’siat tidak cukup hanya dengan mengobati korbannya, tapi juga harus di sertai dengan penghancuran sarang ma’siat dan pembasmian nyamuk-nyamuk ma’siatnya.
Mereka hanya menebar kema’siatan, seperti sindikat pemurtadan, pemuja iblis perdukunan, produsen / distributor / penyalur dan perdagangan minuman keras, para pengedar narkoba, bandar-bandar perjudian, germo-germo / mucikari pelacuran, penyebar pornografi / pornoaksi, dan para pengusaha tempat hiburan ma’siat beserta para preman penjaganya dan oknum aparat pelindungnya, adalah nyamuk-nyamuk ma’siat yang harus diberantas. Sedangkan tempat usaha kema’siatan adalah sarang ma’siat yang harus dimusnahkan,karena dari tempat inilah kema’siatan disebarluaskan ke segala penjuru. Adapun anggota masyarakat yang terjebak program pemurtadan, praktek perdukunan, mabuk-mabukan, mengkonsumsi narkoba, oarang miskin yang berjudi karena tergiur janji para bandar, atau gadis-gadis desa yang tertipu yang dipaksa jadi pelacur, siawa SD yang memperkosa teman mainnya akibat nonton VCD porno, dan lain sebagainya yang terjebak dalam perangkap kema’siatan, mereka adalah korban gigitan nyamuk-nyamukma’siat yang patut dikasihani, yang harus dibela, dilindungi , dan diselamatkan dari kehancuran.
Dan waspadalah! Hari ini mungkin anak orang lain yang terampok aqidahnya / terperosok dalam kemusyrikan / dicekoki miras / terkena narkoba / terjerat judi / diculik dan dipaksa jadi pelacur / diperkosa teman mainnya sendiri akibat VCD porno. Akan tetapi esok munkin anak anda atau cucu anda yang tersayang mengalaminya.
Karenanya, sebelum itu terjadi, menjadi kewajiban kita bersama untuk mencegah segala bentuk kema’siatan. Jangan sampai ada diantara kita yang bersikap cuek atau masa bodoh, sehingga tidak peduli dengan kemunkaran dan kedzoliman yang merajalela disekitar kita. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan menyelamatkan anak cucu kita dari segala fitnah yang merusak aqidah dan agama!. Aamiin!.
Terkait dengan hal diatas, maka golongan nyamuk-nyamuk ma’siat merupakan kelompok orang yang secara terang-terangan melakukan pelanggaran dan penistaan kepada Agama dan Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mereka dengan sikap tanpa salah dan dosa, seenaknya melanggar hukum agama serta menubruk seperankat perundang-undangan hukum formal negara yang mengatur sejumlah tindak kema’siatan, seperti Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ( KUHP ), Undang-Undang psikotropika, Undang-Undang Narkotika dan lain sebagainya.
Dalam rangka mengobati bangsa Indonesia yang sedang sakit demam ma’siat yang sudah kronis ini, maka kami mengajak seluruh umat Islam dan segenap bangsa Indonesia:
1. Menyemarakkan Amar Ma’ruf
Lewat majlis dzikir dan majlis ilmu di seantero negeri dalam rangka mengobati mereka yang menjadi korban ma’siat.
2. Menegakan Nahi Munkar
Dengan menghancurkan sarang-sarang ma’siat yang menjadi pusat penyebar luasan kema’siatan.
3. Menyempurnakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Melalui pembasmian nyamuk-nyamuk ma’siat yang jahat dan berbahaya, dengan cara mulai dari yang paling lembut hingga tegas dan keras bila terpaksa.
Namun demikian kita harus mengakui, ternyata melaksanakan itu semua tidak semudah membalikan telapak tangan. Kema’siatan yang terjadi di Indonesia saat ini dangan komplek, ditambah lagi bermunculan sindikat-sindikat kema’siatan yang tersistem dengan sangat rapih dan kuat.
Haq tanpa sistem akan dikalahkan Bathil yang tersistem. Kaidah yang sudah lama menyatakan para pejuang kebenaran namun selama itu pula banyak yang seperti tak peduli, bahkan meremehkan. Akibatnya, beberapa banyak pejuang kebenaran yang gugur berjatuhan tanpa membawa perubahan berarti terhadap tegaknya Haq di hadapan Bathil.
Makin merajalela kema’siatan dan marak kemunkaran di Indonesai tak luput dari fenomena di atas. Karenanya,kesalahan serupa tak boleh terulang. Bukankah Rasulullah SAW mengingatkan umatnya bahwa orang yang beriman tak terpadu / tersengat dari satu lubang sarang binatang dua kali, sebagaimana diriwayatkan Asy-Syeikhkân rhm.
Parahnya, di Indonesia sudah sejak lama kebathilan terlembagakan. Jaringannya luas menembus semua lini dan sektor. Embrio kebathilan dalam bentuk sindikan mafia sudah mulai muncul sejak Orde lama. Sedang Orde menjadi orde pertumbuh mafia secara besar-besaran. Adapun di era reformasi, gerakan mafia telah menjadi dewasa. Hiruk-pikuk reformasi dan euforia demokrasi menjadi “ peluang emas “ bagi sindikat kebathilan. Saat supremasi hukum ambruk, justru mafiaisme semakin kokoh dan perkasa. Cara kerja mafia di tanah air tidak kalah canggih dan liciknya dengan mafia Sicilia di Italia yang sudah kesohor, bahkan mungkin lebih bejat.
Berdalih organisai kepemudaan mereka merekrut para preman disetiap daerah berdalih bela Negara para preman tersebut dikirim kr pusat-pusat pelatihan militer secara resmi. Berdalih menjaga keamanan mereka memeras pengusaha besar maupun kecil diseluruh wilayah. Sejumlah bisnis haram yang beromset Milyaran rupiah perhari. Berdalih agama mereka kampanye anti kekerasanuntuk ketenangan bisnis ma’siat. Dan berdalih mewakili daerah / golongan merekapun menempatkan wakilnya dilembaga tertinggi negara.
Bahkan kini, dengan dalil reformasi mereka berhasil mendirikan partai politik dan ikut bertarung dalam pemilu 2004.
Jaringan mafia telah menggurita di berbagai instansi swasta mau pun pemerintahan. Sepanjang waktu mereka punya orang kepercayaan dipemerintah pusat dan daerah, termasuk dijajaran penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan dan kehakiman. Hal ini terjadi karena para mafia telah sukses menjadi “ Bapak Asuh “ bagi banyak oknum pejabat birokrat dan penegak hukum.
Jauh sebelum para anak asuh mafia menempati posisi penting dipemerintahan, mereka saat sekolah telah mendapat bea siswa dari para mafia. Kehidupan mereka di biayai sekaligus dibina. Bahkan selanjutnya untuk kenaikan pangkat dan jabatan, serta untuk penempatan wilayah kerja para anak asuh tadi, para mafia pun memainkan peranan penting. Melalui kekuatan uang dan kekuasaan, mereka bisa mengatur dengan mudah. Sehingga utang budi yang ditanam para bapak asuh harus dibayar totalitas kepatuhan para anak asuh terhadap aturan dan keinginan bapak asuhnya.
Jalinan persahabatan dengan berbagai partai politik demikian kental atas dasar saling memberi dan menguntungkan. Parpol tersebut mendapat sogokan dana besar-besaran dari bisnis setan, dengan kompensansi para mafia dapat keuntungan dari sistem. Manakala para politisi duduk di dewan maupun sebagai birokart, maka hubungan dengan mafia sang pendana semakin dijalin erat.
Ketamakan dan kerakusan pejabat biadab lebih menyburkan pertumbuhan jaringan mafia dimana-mana. Untuk memuaskan nafsu serakahnya, banyak oknum pejabat sengaja menutup mata dari segala peranggaran yang dilakukan oleh para mafia, bahkan tidak malu-malu melindunginya rupa bagi kemudahan aktivitas mafioso.
Orang bijak pernah mengatakan : “Dunia ini sebenarnya cukup memenuhi kebutuhan seluruh manusia, tetapi tidak akan cukup untuk memuaskan kerakusan seorang manusia”.
Biadabnya, mereka membeli yang bisa dibeli, dan membunuh yang menjadi musuh. Kesewenang-wenangan menjadi ciri khas, kebal hukum menjadi hak istimewa.
Liciknya, mereka berhasil merekayasa sejumlah orang untuk ditokohkan dan diulamakan, selanjutnya atas nama agama para tokoh / ulama boneka tadi melakukan pembenaran kema’siatannya. Bahkan mereka juga berhasil merekayasa sejumlah LSM / ormas dengan label “Islam” dalam rangka mengamankan omset haramnya.
Tragisnya, sejumlah ulama dan ormas islam sungguh, terjebak dalam “ grand design mafioso “ dengan skenario mengalihkan perhatian perjuangan amar ma’ruf nahi munkar kepada penyemarakan amar ma’ruf saja, sambil sekaligus memalingkan mereka dari kewajiban nahi munkar.
Dalam skenario ii, jaringan mafia memanfaatkan orang-orang mereka yang dianggap “baik” di tengah masyarakat, yang memang terselubung kebejatannya. Mereka bisa berasal dari kalangan pengusaha, konglomerat, tehnokrat, birokrat, aparat, politis, anggota dewan, ulama gadungan dan lain sebagainya. Orag-orang mereka inilah yang melakukan pendekatan-pendekatan kepada para Ulama dan para aktivis da’wah serta LSM / ormas Islam. Bahkan jika perlu menjalin hubungan yang sangat akrab dengannya, entah menjadi muridnya atau shabatnya atau pula anggota organisasinya.
Mereka pun menanam berbagai budi baik, bahkan tak jarang menjadi donatur tetap perjuangan da’wah. Mereka siap membangun majelis ta’lim sang aktivis da’wah, rumahnya, pondok pesantrennya, organisasinya, atau mendanai aktivitas sosialnya seperti santunan anak yatim, fakir miskin, janda lemah dan lain sebagainya, atau pula membiayai perjalanan / sapari da’wahnya keliling negeri bahkan dunia.
Dengan semua itu, jika mereka masih tidak mampu merangkul Ulama / Aktivis Da’wahnya / Ormas Islam untuk dijadikan stempel kemunkaran sebagai balas budi dari segala kebaikan yang sudah mereka berikan , maka setidaknya mereka bisa menyibukkan para Ulama / Aktivis Da’wah / Ormas Islam denganberbagai kegiatan amar ma’ruf secara habis-habisan sehingga mereka tidak punya waktu untuk nahi munkar.
Upaya tersebut ternyata tidak sia-sia. Buktinya sejumlah Ulama / Aktivis Da’wah / Ormas Islam disibukan dengan amar ma’ruf hingga melipakan kewajiban nahi munkar. Bahkan ada yang saking terlenanya, menolak penerapan Syariat Islam di Indonesia, sekalipun hanya bagi umat Islam, dan walaupun secara bertahap.
Di antara mereka ada yang terjebak dalam program kampanye anti kekerasan yang justru di pelopori oleh para mafioso kemunkaran dalam rangka mengamankan bisnis haramnya. Dengan dalih kelembutan Islam meraka kampanye anti kekerasan secara membabi buta. Generalisir program dengan pembusukan makna pun terjadi, segala bentuk amar ma’ruf nahi munkar yang tidak lembut adalah tindak kekerasan yang harus dikecam , di kutuk dan dilawan. Para mafia pun bertepuk tangan, karena berhasil menjebak pera Ulama / Aktivis Da’wah / Ormas Islam tanpa mereka sadari.
Padahal, kekerasan merupakan cerminan dari dua sikap ;
Pertama, ketegasan sikap dan ketegaran prinsip.
Kedua , cerminan kekasaran sikap kebengisan hati.
Kekerasan sebagai cerminan tegas sikap dan tegar prinsip adalah kekerasan yang terpuji, dan tidak bertentangan dengan syari’at. Karenanya, dalam surat At-Taubah ayat 73 dan At-Tahrim ayat 9, Allah SWT memerintahkan Rosululloh SAW untuk berda’wah bersikap keras terhadap orang-orang kafir dan munafiq.
Adapun kekerasan sebagai cerminan kasar sikap dan bengis hati adalah kekerasan yang tercela, dan larang keras oleh syari’at. Karenanya dalam surah Ah-Nahl ayat 125 dan Al-Imran ayat 159, Allah SWT memerintahkan Rosulullah SAW untuk berda’wah dengan hikmah, ‘arif, bijak, lemah lembut tidak boleh kasar atau pun bengis.
Kekerasan yang tercela ini lah yang biasa di sebut sebagai “kekerasan”, sedang kekerasan yang terpuji biasa disebut dengan “sikap tegas dan keras”.
Sungguh sangat menyedihkan dan memprihatinkan ,gerakan mafia Indonesia telah mengais berbagai keuntungan syaithaniyyah. Musibah besar pu terjadi , uang dituhankan , agama diperjualbelikan, fakta diputarbalikan yan batil dianggap kebaikan yang haq disebut kekerasan tercela, ulama dibilang penjahat, bajingan diulamakan, pahlawan jadi pecundang, begundal jadi pahlawan, gerkan anti ma’siat dicap anarkis, aktivitas kema’siatan dikatakan kebutuhan. Sendi-sendi moral bangsa runtuh, harga diri hilang, budaya santun lenyap, kekejian dan keberingasan selalu menyertai kemunkaran.
Akhirnya semua itu mengantarkan bangsa ini kepada krisis multidimensi yang telah mengundang kemurkaan Allah SWT, sehingga terjadi berbagai bencana yang menghancurkan bangsa dan negara.
Mafia membangun ma’siat menjadi kekuatan jahat yang bengis dan keras tidak berperi-kemanusiaan. Dimana-mana terjadi keresahan dan ketakutan.
Inna lillahi wa inna illaihi raji’un
Akankah keadaan ini kita biarkan ?!
Saat kema’siatan masih bersifat individual, dilakukan oleh orang per orang, tak ada yang memungkiri bahwa kelembutan harus di kedepankan. Namun saat ma’siat sudah bersifat struktural, ia terlembagakan dan tersistem, bahkan menjadi raja menakutkan yang menentukan kebijakan di tengah masyarakat, berubah menjadi satu sindikat mafia yang jahat dan biadab, menancapkan kuku kedurjanaan di seantero negeri. Masihkah kelembutan menjadi jawaban ?!
Lalu, kenapa Allah SWT merestui Nabi SAW untuk mengangkat pedang memerangi musuh-musuh Islam ? Dan tercatat dalam sejarah Islam tidak kurang dari 29 peperangan yang terjadi di zaman Nabi SAW antara kaum muslimin melawan kaum kafirin, bahkan sejumlah peperangan terjadi pada bulan-bulan haram.
Perang adalah kekerasan ; darah tertumpah, ribuan nyawa melayang, harta benda musnah. Anarkiskah Nabi SAW ?! mengiskah Nabi SAW ?! Tercelakakah kekrasan perangnya Nabi SAW ?!
Demi Allah, Rosulullah SAW adalah orang yang sabar, bijak lagi lemah lembut. Namun kearifan beliau tersebut tidak mengurang sikap tegas, berani dan keras terhadap kema’siatan dan kekufuran.
Orang silakan berteriak, bahwa amar ma’ruf nahi munkar dengan menghancurkan kema’siatan adalah tindak kekerasan yang merugikan materi milik orang lain. Tapi dia lupa atau pura-pura lupa,bahwa kema’siatan itu sendiri adalah tindak kekerasan yang merugikan akhlaq dan moral banyak orang yang tak bisa dinilai dengan materi.
Orang silakan berteriak, bahwa amar ma’ruf nahi munkar dengan meremukkan kema’siatan adalah tindak anarkis yang mengantarkan kepada mudharat yang lebih besar. Tapi dia lupa atau pura-pura lupa, bahwa kema’siatan itu sendiri lebih dari sekedar anarkis, karena telah menimbulkan mudharat yang sangat besar selama keberadaannya, dan ia siap menimbulkan mudharat yang lebih dasyat lagi apabila dibiarkan tetap berjalan.
Jadi jelas, lembut dan keras hanya soal teknis amar ma’ruf nahi munkar. Jangan dipertentangkan, lembut ada tempatya dan keras ada saatnya, keduanya memilik dalil syar’i yang bisa dipertanggungjawabkan.
Mengedepankan kelembutan adalah kemestian, namun tatkala kebrutalan tak dapat di hentikan kecuali dengan kekerasan, maka kekerasan menjadi keharusan.
Islam adalah agama perdamaian, tapi bukan berarti pasrah kepada kemunkaran dan kezhaliman. Islam adalah agama kelembutan, tapi bukan nerarti diam terhadap kebengisan dan ke brutalan.
Setiap kampanye perdamaian untuk memadamkan api perlawanan terhadap kemunkaran dan kezhaliman adalah pengkhianatan. Sebaliknya, setiap kampanye perang untuk melawan kemunkaran dan kezhaliman adalah perjuangan.
Semua kampanye kelembutan dengan tujuan membiarkan kebengisan dan ke brutalan ma’siat adalah kejahatan. Sebaliknya, semua kampanye kekerasan untuk menghentikan kebengisan dan kebrutalan adalah ke bajikan.
Damai terhadap kemunkaran dan kezhaliman adalah ke munafikan. Lembut terhadap kebengisan dan kebrutalan adalah kefasikan.
Wahai umat Islam ! wahai bangsa Indonesia ! Bangkitlah engkau, sebelum Indonesia menjadi Republik Mafia!
Ingat, jika mafia yang menguasai dan mengatur negeri ini, kebebasanmu akan di rampas, langkahmu akan dibatasi mulutmu akan di bungkam, hidupmu akan diganggu usahamu akan diporakporandakan, jiwamu akan di ancam, harta bendamu akan dirusak, keluarga dan keturunanmu akan di musnahkan !
Apalagi, saat ini kami menduga kuat bahwa kema’siatan dan kemunkaran yang marak dan merajalela di seantero negeri, bukan hanya sekesar menjadi bisnis haram bagi para mafioso. Melainkan telah menjadi senjata penghancur bangsa yang digunakan oleh kekuatan asing untuk memporakporandakan Indonesia.
Sejak keruntuhan kekuatan komunisme internasional yang di tandai dengan pembubaran Uni Soviet dan pengkotakan nagara-nagara balkan. Kekuatan kapitalisme internasional yang di motori oleh Amerika Serikat dan Europa Barat telah secara terang-terangan menjadikan kekuatan Islam sebagai ancaman serius bagi kepentingan mereka. Meraka memutuskan bahwa Islam adalah musuh. Sehingga mereka dengan segala kemampuan dan cara melakukan berbagai upaya jahat untuk menghancurkan kekuatan Islam di seluruh belahan dunia.
Karenanya, kita tidak terkejut dengan paradigma konflik Barat – Islam yang di usung oleh para sarjana Barat. Di antaranya adalah tesis samuel P Hungtington yang sangat populer dengan judul “Clash of Civilization “ ( Benturan Peradaban ). Terlepas dari pro kontra, tesis tersebut bukan sekedar wacana dari sejumlah analisa dan prediksi, tapi lebih menjadi pemaparan rencana busuk Barat terhadap Islam.
Di tengah kekuasaan Dunia islam, negara Indonesia mempunyai kedudukan istimewa, karena sejumlah kelebihan yang dimilikinya. Dengan keisti mewaan tersebut Indonesia berpotensi besar untuk menjadi lokomotif gerakan Islam dunia,bahkan menjadi pemimipin Dunia Islam di masa mendatang. Hal ini membuat Barat gerah, sehingga mereka secara pro aktif menggerogoti potensi Indonesia tersebut. Tidak heran jika Indonesia akhirnya menjadi target utama penghancuran, agar supaya negeri ini tidak menjadi ancaman serius di kemudian hari bagi nafsu Barat yang ingin selalu menguasai dan mengendalikan...
Berikut ini sejumlah keistimewaan Indonesia sekaligus cara Barat menggerogoti :
A. Indonesia adalah negara kaum muslimin terbanyak penduduk muslimnya di dunia.
Secara Demografi penduduk Indonesia terdiri dari 370 suku bangsa dengan 67 bahasa induk. Berdasarkan Sensus Penduduk indonesia pada tahun-tahun 1930, 1961 dan 1971, tercatat bahwa 60 % penduduk Indonesia berada di pulau Jawa. Dan selama itu rata-rata jumlah umat Islam hampir mencapai 90% dari seluruh penduduk Indonesia.
Sedang berdasarkan Sendus penduduk Indonesia pada tahun-tahun 1980, 1990 dan 2000, didapatkan jumlah jiwa dan prosentase masing-masing umat beragama sebagai berikut :
NO. AGAMA ISLAM KRISTEN KATHOLIK HINDU BUDHA LAIN
LAIN JUMLAH
TAHUN
1.
1980
128.426.176
87,1 %
8.505.696
5,8 %
4.355.575
3,0 %
2.988.461
2,0 %
1.391.991
0, 9% Tidak
Tercatat
+ 1,2 %
145.703.899
Tanpa lain-lain
2.
1999
156.318.160
87,2 %
10.820.769
6,0 %
6.411.749
3,6 %
2.287.309
1,8 %
1.840.693
1,0 %
568.608
0.3 %
179.247.738
3.
2000
177.528.772
88,2 %
11.820.075
5,9 %
6.134.902
3,1 %
3.651.939
1.8 %
1.694.682
0,8 %
411.629
0,2 %
201.241.999
Sumber . Badan Pusat Statistik – Jakarta Indonesia
Data Statistik Kependudukan ini sekaligus menepis issu Bahwa umat islam yang murtad masuk kristen mencapai 15 jutaan orang , serta jumlah umat kristen di indonesia sudah mencapai 15 jutaan jiwa. Semua itu dusta bertentangan dengan data dan fakta yang sebenarnya.
Kenyataan ini menjadi perhatian serius pihak barat. Mereka pun menggalakan program kristenisani di indonesia secara besar-besaran. Dengan memaksimalkan fasilitas dan pendanaanya serta mengoptimalkan aktivitas para penginjil lokal mau pun misionaris internasional.
Siasat mereka untuk menggrogori potensi kwantitas dan kwalitas umat islam yang mayoritas di indonesia , telah di tuangkan dalam keputusan dewan gereja indoneisa di jakarta tertanggal 31 september 1979, yang mencakup konsep, tujuan dan kegiatan kristenisasi di bidan sosial kependudukan ekonomi, pendidikan, politik, informasi, hukum undang-undang dan pemerintah.
Keputusan yang sebenarnya menjadi dokumen rahasia gereja tersebut, untuk pertama kalinya dipublikasikan oleh majalah Crescent Internasional , toronto – canada, edisi 16- 30 november 1988, halaman 8. Kemudian disebarkan luaskan dari London ke seluruh Eropa hingga Asia termasuk Malaysia dan Indonesia.
Ketika itu tidak ada bantahan dari pihak Persekutuan Gereja Indonesia (PGI). Namun begitu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan dipublikasikan oleh majalah Media Da’wah No. 192, Dzul Qa’dah 1410 H / Juni 1990 M, PGI melalui Sekretaris Umum Majelis Pekerja PGI, Pdt.Dr.J.M. Pattiasina, mengirimkan surat bantahan.
Silahkan lihat buku Fakta dan Data Usaha-usaha Kristenisasi di Indonesia yang diterbitkan oleh majalah Media Da’wah pada tahun 1991.
2. Indonesia adalah negara kaum Muslimin terluas wilayah teritorialnya
Secara Tofografi Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentang luas dari Barat ke Timur Khatulistiwa sepanjang 5.110 km, dan Garis Meredian membujur dari Utara ke Selatan sepanjang 1.888 km.
Gugusan kepulauan Indonesia yang terdiri lebih dari 13.667 pulau terletak diantara garis 6° LU - 11° LS dan diantara garis 95° - 141° Bujur Timur Greenwich.
Luas wilayah Indonesia seluruhnya mencapai 5.193.252 km², dengan 1.904.569 km² luas daratan, dan 3.288.683 km² luas lautan.
Keluasan wilayah Indonesia membuat wilayah waktu nasional menjadi 3 : Wilayah Indonesia Barat (WIB), Wilayah Indonesia Tengah (WITA), dan Wilayah Indonesia Timur (WIT).
Fakta ini pun membuat Barat tak nyaman, karena dengan kelebihan ini potensi Indonesia untuk menjadi kekuatan Islam Internasional semakin besar.
Inilah yang mendorong Barat untuk mendukung sepenuhnya segala bentuk upaya pelepasan diri wilayah mana pun dari NKRI.
Kita bisa melihat peran penting mereka dalam pelepasan Timor Timur dari pangkuan Ibu Pertiwi. Begitu pula keterlibatan mereka, langsung atau tidak langsung, dalam gerakan RMS (Republik Maluku Selatan / Srani) manapun OPM (Organisasi Papua Merdeka). Bahkan dalam kasus GAM (Gerakan Aceh Merdeka) pun, terindikasi dengan jelas keterlibatan mereka untuk menciptakan suasana tidak kondusip dengan mengadu domba TNI dan GAM.
Belakangan terdengar pula rencana gerakan Deli Merdeka, Riau Merdeka, Minahasa Merdeka, dan sebagainya. Semua ini akan menjadi konsumsi lega bagi Barat dalam upaya memecah belah NKRI agar kemudian tidak lagi menjadi negara kaum muslimin terluas diwilayahnya di dunia.
3. INDONESIA adalah negara kaum muslimin terkaya hasil alam, laut dan buminya.
tak ada yang memungkiri kekayaan alam, laut dan bumi Indonesia melimpah ruah. Allah SWT telah melimpahkan karunia-Nya yang begitu besar kepada negeri ini..
jika di Timur Tengah dikaruniakan oleh Allah SWT minyak bumi yang berlumpah, maka Indonesia dikaruniakan bukan saja minyak bumi yang berlimpah bahkan “minyak langit” yaitu minyak yang di produksi dari kelapa sawit. Di Indonesia terdapat jutaan hektar kebun rakyat yang di tanami kelapa sawit
Indonesia juga di karuniakan berbagai hasil pertambangan yang besar, seperti gas alam, emas, perak, platina, timah, aluminium, tembga, besi, baja, beton, nikel, batubara, belerang, aspal, fosfor, dan lain sebagainya.Bahkan bumi indonesia banyak menyimpan kandungan uranium ( bahan baku nuklir ) dan berbagai batu perhiasan yang langka dan mahal.
Di samping itu, kesuburan tanah indonesia telah menjadikan indonesi sebagai penghasil rempah-rempah terkemuka di dunia. Ditambah dengan hasil hutan yang luar biasa.
Belum lagi hasil lautnya, Indonesia terkenal sebagai negara pengekspor ikan tuna dan udang lobster, di samping berbagai jenis makanan laut lainnya. Itu belum termasuk mutiara yang berserakan di lautan nusantara.
Di atas kertas, kekayaan alam, laut dan bumi Indonesia lebih dari cukup untuk untuk menghidupi rakyat dan negara Indonesia. Bahkan dengan kalkukasi ekonomi sederhana saja sudah dapat disimpulkan bahwasanya Indonesia jangankan berpenduduk dua ratus juta jiwa seperti saat ini, andaikan mencapai milyar jiwa pun, masih lebih dari memadai kekayaannya. Asalkan semua potensi kekayaan tersebut digarap dan dikelola dengan baik dan benar, serta ujur dan amanat.
Lagi-lagi potensi luar biasa yang di miliki Indonesia ini telah membuat Barat ketar-ketir. Karenanya, dengan kekuatan politik dan kekuasaan internasional mereka melakuka ekspansi ekonomi secara besar-besaran ke Indonesia. Berbagai proyek pertambangan raksasa di Indonesia di garap oleh berbagai perusahan asing, seperti Ekson Mobil, Caltex, Mobil Oil, Freeport, Newmont, dan lain sebagainya. Itu pundengan system bisnis kapitalis yang hanya menguntungkan mereka, sementara kita hanya menerima ampasnya saja.
Sedang hasil hutan dan laut Indonesia di garap habis-habisan oleh berbagai perusahan dan kapal-kapal asing, legal mau pun illegal.
Dengan cara demikian, akhirnya Indonesia tidak bisa menikmati kekayaannya , bahkan terus menerus hidup kemiskinan dan kemelaratan. Kasihan, tikus kematian kelaparan di lumbung padi.
4. Hidup adalah negara kaum muslimin terstrategis letak geografinya
Secara geografis letak Indonesia sangat strategis bagi lalu lintas perdagangan dunia. Hal inilah yang telah mendorong pemerintah Indonesia beberapa tahun yang lalu untuk menghidupkan pulau Batam di Kepulauan Riau sebagai pusat bisnis dan industri internasional.
Banyak pihak di negeri ini berharap agar Batam ke depan mampu mengambil alih peran Singapura dalam mengelola lalu lintas perdagangan dunia.
Namun, proyek Batam tidak berjalan sebagaimana diharap dan direncanakan, karena pihak Barat telah mencium potensi besar yang sangat menguntungkan Indonesia. Berbagai rintangan berat menggajal dan menghalangi Indonesia. Sekal pun hingga saat ini pemerintah RI tetap berusah samaksimal mungkin, namun Barat tetap tidak memberi dukungan seriusterhadap proyek tersebut. Bahkan mereka makin semangat mendorong Singapura untuk mengoptimalkan fungsi dan perannya sebagai pusat perdagangan dunia di Asia Tenggara.
Persaingan tidak sehat pun terjadi antara Indonesia dengan singapura . Belakangan singapura yang di dukung Barat ikutan- ikutan menghebuskan issu tak sedap tentang Indonesia sebagai sarang teroris.
Bagi Barat, Indonesia identik dengan Islam. Kemajuan Indonesia adalah kemajuan kaum muslimin, dan kemunduran indonesia adalah kemunduran kaum muslimin.
5. Indonesia adalah negara kaum muslimin teerbebas gerakan da’wahnya.
Kebesan di Indonesia memiliki sisi negatif dan positif. Negatifnya, berbagai aliran pemikiran sesat dan menyesatkan bisa berkembang meluas dengan mudah, termasuk aneka kema’siatan bisa melenggang dengan bebasnya, hingga pemurtadan umat Islam pun menjadi pemandangan biasa.
Positifnya, aneka system dan metode da’wah Islam berkembang bebes, aktivitas para juru da’wah bisa maksimal, sehinggan gerakan Islam pun tumbuh pesat seluruh pelosok negeri.
Kebesab da’wah di Indonesia tidak terlepas dari perjuangan para Ulama dan Umat Islam Indonesia, yang sejak zaman pejajahan hingga kini, tiada henti-hentinya melakukan perlawanan terhadap segala bentuk upaya licik pihak mana pun yan inigin mematikan atau membosai da’wah Islam.
Salah satu kebebasan da’wah di tengah masyarakat Indonesia yang bisa kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari, dari kota sampai desa, adalah bagaimana masyarakat bisa mengekspresikan tabligh dalam bentuk yang variatif dan imajinatif.
Di Indonesia masyarakat bisa menggelar tabligh dalam bentuk ceramah umum agama Islam, kapan saja dan di mana saja. Mereka bisa melaksanakan di waktu pagi, siang, sore, ataupun malam. Mereka bisa di lakukan di rumah, musholla, masjid, majelis ta’lim, madrasah, pondok pesantren, sekolah, kantor, pabrik, pasar, terminal, stasiun, lapangan terbuka , di gang-gang kecil sampai menutup jalan raya sekali pun. Hal ini tidak kita dapatkan di negeri Islam lain, apalagi di negeri kafir.
Nah, kebebasan da’wah seperti ini pun tidak disukai Barat, karena bagi mereka hanya akan menyugukan bibit-bibit militansi keislaman umat. Mereka pun berupaya agar sisi positif di indonesia diminimalisir, bahkan sedapat mungkin dieliminir, agar tidak menguntungkan da’wah Islam. Sedang sisi negatifnya harus dipelihara, bahkan di tingkatkan sebisa mungkin agar bisa menghancurkan atau sekurang-kurangnya membendung laju da’wah Islam.
Disinilah mereka hidupkan gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar utuk menghancurkan gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
Demikianlah, sejumlah keIstimewaan Indonesia yang menjadi potensi besar bagi perjuangan dunia Islam digerogoti secara licik dan jahat oleh Barat, baik dengan tangan mereka langsung mau pun lewat tangan antek-anteknya diseluruh penjuru dunia.
Khusus berkaitan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar, ‘Barat punya cara sendiri untuk menghancurkan kekuatan Islam di Indonesia lewat kema’siatan dan kemunkaran.
Para musuh Islam ini sadar betul bahwasanya untuk menghancurkan kekuatan Islam di dunia, termasuk Indonesia, tidak bisa lewat perang konfesional dengan menggunakan senjata secanggih apa pun. Namun harus melalui cara : perang pemikiran dan moral.
AS dan begundalnya pun melancarkan serangan membabi buta ke Indonesia dengan meluncurkan rudal kemunkaran dan roket ma’siat-nya. Tahapan dan rincianya bisa kita rangkumkan dalam tiga langkah penghancuran pemikiran dan moral :
Pertama, merekrut sebanyak-banyaknya muslim Indonesia melalui bea siswa belajar di perguruan Tinggi AS dan Eropa bahkan sebagian dikirim ke pusat pembelajaran Islam dengan metode orientalisme.
Ironis, para pelajar muslim mempelajari dan mengkaji tafsir-hadits serta Ilmu Keislaman lainnya dari para guru besar Yahudi dan Nasrani.
Setelah lulus mereka dijadikan ujung tombak penghancuran Islam diIndonesia dengan dalih pembaharuan dan modernisasi. Mereka dengan jas cendekiawan, ilmuwan, penampilan modermis dan diplomasi intelektual memanipulasi hujjah lewat korupsi dalil. Hasilnya, banyak umat islam tertipu dan terjebak dalam pemikiran sesat serta pemahaman yang menyimpang dari kebenaran.
Kedua, Amerikanisasi sosial politik ekonomi dan budaya melalui; pemberhalaan sistem masyarakat Barat pendewaan sistem politik demokrasi, pengkultusan sistem ekonomi ribawi, pengagungan budaya setan, dan lain sebagaiya.
Hasilnya, banyak masyarakat muslim di Indonesia mengira bahwa apa yang datang dari Barat serba super dan tak terkalahkan. Sehingga mereka menganggap bahwa melepaskan diri dari sistem barat berarti kemunduran dan keterbelakangan.
Ketiga, memasok barang-barang haram ke Indonesia sebesar-besarnya seperti ; VCD porno, ekstasi / narkoba, minuman keras dan mesin judi. Sehingga benda-benda setan tersebut mudah didapat di daerah terpencil sekalipun.
Di sini menarik untuk dicermati, karena fakta dilapangan menunjukan bahwa barang-barang haram tersebut dijual dengan harga yang tidak masuk di akal seorang pembisnis. Misalnya;
1. VCD porno diobral seharga Rp.2500,- / keping, padahal harga sekeping VCD bisa jatuh diatas itu. Tentu saja ini bukti bahwa penyebaran dan penjualan VCD porno ditunjukan untuk merusak moral umat bukan mencari keuntungan materi dari bisnis haram semata. Hasilnya, hampir setiap hari terjadi tindak pemerkosaan dan pelecehan seksual lainnya akibat VCD porno. Bahkan kini sering terjadi orang tua yang memperkosa anak kandungnya sendiri, begitu pula kakek yang menzinahi cucu kecilnya.
2. Ekstasi / Narkoba diecer seperti permen anak-anak, sehingga anak sekolah Dasar pun bisa membelinya. Tentu saja penyebaran dan penjualan Ekstasi / Narkoba dilingkungan anak-anak dibawah umur adalah upaya meleyapkan generasi penerus suatu bangsa. Hasilnya, kini Indonesia dicekam kekhawatiran yang tinggi tetntang kemungkinan terjadinya “The Lost Generation” yaitu “Generasi yang Hilang” akibat kejahatan moral yang melanda anak-anak dibawah umur.
3. Miras berbagai merk dalam dan luar negeri bisa diecer / keteng dalam plastik-plastik kecil, sehingga siapa pun bisa membeli dan meminumnya disembarang tempat. Dengan alasan miras tidak dilarang peredarannya, maka secara leluasa pemasok melakukan penyebaran dan penjualan miras diseluruh wilayah Indonesia. Hasilnya, diwarung kecil dan setiap pelosok gang sempit, siapa pun bisa memperoleh miras dengan mudah dan murah. Selanjutnya berbagai tindak kriminalitas akibat miras pun tak bisa dibendung lagi.
4. Kupon judi dicetak dengan berbagai bentuk dan jenis yang menarin, serta diedarkan dari rumah ke rumah dilingkungan masyarakat kecil, tidak terkecuali disekitar perumahan kumuh, bahkan diiklankan dibanyak surat kabar secara terang-terangan. Janji kemenangan dalam jumlah fantastis lewat taruhan kecil, telah membius masyarakat lemah menjadi petaruhnya. Tentu saja peredaran kupon judi secara sistematis dengan menjadikan wong cilik sebagai korbannya patut dicurigai sebagai gerakan penghancuran tatanan moral ekonomi suatu bangsa hingga ke akar-akarnya.
Jika dicermati lebih seksama, ternyata pasokan barang haram dari luar, kemudian pusat peredarannya didalam negeri berada ditangan sekelompok orang-orang kafir.
Bahkan, setelah sekian lama mereka berhasil melakukan upaya memasoknya dari luar, kini didalam negeri mereka mampu dan berani membuat penggandaan VCD porno. Pebrik Ekstasi / Narkoba, pengoplosan miras standar luar dan pengelolaan judi bertaraf internasional.
Dari sini lah kami ingin mengatakan dalam berbagai bentuk dan jenis kemunkaran telah dijadikan senjata perang oleh kekuatan asing yang jahat untuk menghancurkan moral secara keseluruhan. Aneka ma’siat telah dijadikan amunisi yang ditembakan oleh musuh ke arah moralitas bangsa dan rakyat Indonesia. Semua itu mereka lakukan dengan tangan sendiri dan sekaligus menggunakan tangan para penkhianat bangsa yang ada dinegeri ini.
Kita harus mengambil pelajaran dari perang candu di China. Sebelum perang tersebut, kekaisaran besar, kuat dan kokoh, serta tua dalam budaya. Kekuatannya setara dengan kekaisaran romawi dan persia. Namun akhirnya harus tumbang di tangan kerajaan Inggris yang tidak seberapa.
Kenapa kekaisaran Cina tumbang ? Dengan licik pihak kerajaan Inggris memanfaatkan hubungan dagang dengan kekaisaran Cina untuk menyelundupkan opium ke Cina secara besar-besaran . lalu mempengaruhi para pejabat hingga rakyat jelata di Cina agar mengkonsumsi opium tersebut. Sejarah mencatat kedahsyatan pengaruh opium di Cina, hingga para tentara kekaisaran Cina yang kecanduan, tidak lagi mampu mengangkat senjatanya, apalagi menggunakannya, tanpa batuan opium.
Pada saat Cina berhasil diracuni dengan opium, dari pejabat hingga rakyat dibius dengan candu. Barulah kerajaan Inggris mengerahkan balatentaranya. Kekaisaran Cina pun tumbang dengan mudah.
Apakah kita tidak berfikir, kalau saat ini Indonesia sedang diperlakukan sama seperti perang candu di Cina, oleh kekuatan asing yang tidak suka persatuan dan kesatuan negeri ini.
Ingat, pasca pembubaran Uni Soviet yang diidentikkan dengan keruntuhan kekuatan komunisme internasional, pihak Barat melihat Islam sebagai ancaman ancaman terbesar bagi demokrasi barat yang menjadikan kapitalisme sebagai senjata ekonominya dan sekularisme sebagai senjata politiknya serta liberalisme sebagai senjata sosial budayanya.
Ingat, Indonesia adalah negara kaum muslimin terbesar di dunia. Luas wilayahnya, kaya alamnya, subur tanahnya, bagus cuacanya, banyak penduduk muslimnya, hidup gerakan Islamnya, dan strategis letak geografisnya.
Ingat, Indonesia bagi Brat merupakan ancaman serius, sehingga mereka melakukan berbagai upaya untuk menghancurkan Indonesia. Di antaranya upaya mereka adalah penghancuran moral mental spiritual bangsa Indonesia, untuk selanjutnya menguasai dan memecahbelah negeri ini menjadi negeri-negeri kecil yang lemah.
Karenanya, bagi kami menghadapi berbagai kemunkaran dan kema’siatan yang sengaja digalang oleh musuh dan dijadikan senjata penghancur moral adalah suatu perang yang amat mengerikan. Menghadapi perang semacam ini hanya bisa dijawab dengan perang habis-habisan.
Ibarat musuh yang sudah mengarahkan senjatanya ke tubuh kita, dan hanya tinggal menarik pelatuk senjata tersebut, maka kita harus sambut secepatnya dengan menembak si musuh terlebih dahulu. Jika kita diam dengan alasan sabar dan kesantunan, maka peluru musuh akan menerjang dan merobek tubuh kita tanpa kompromi.
Nah, kehadiran Risalah ini diharapkan mampu mengingatkan mereka yang lupa, membangun mereka yang tidur, menyentakkan mereka yang bingung, menyadarkan mereka yang mabuk, dan mengunggah mereka yang tidak peduli, untuk bersama-sama bangkit segera membangun secara prifesional sistem yang kuat dalam penegakan amar ma’ruf nahi munkar di dunia Islam, khususnya di bumi Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia saat. Isya Allah.
Allahu Akbar ! Allahu Akbar ! Allahu Akbar !


Komentar
Posting Komentar